Salah satu media yang penting adalah internet. Internet merupakan jendela dunia tanpa batas. Melalui internet dapat diperoleh beraneka ragam informasi, mulai dari dunia politik, ekonomi, sosial, hiburan, bahkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Selain pemanfaatan internet sebagai jendela informasi, ia dapat juga dijadikan sebagai media pembelajaran.
Pembelajaran Sains bersifat dinamis, perkembangan pembelajarannya di negara lain menggunakan metoda dan media peraga yang bervariasi dan mudah diketahui dan diperoleh. Contohnya alat praktikum Fisika untuk gerak baik GLB atau GLBB di Negara kita masih memakai trolly, bidang miring, pita, dan ticker timer (itupun masih banyak sekolah yang belum memiliki).

Tetapi di negara lain sudah menggunakan peralatan yang lebih mekanis dengan presisi dan akurasi yang tinggi.



Dari mengetahui hal kecil ini, guru fisika dapat tertantang untuk berubah. Bukankah perubahan juga hukum dasar dari alam. Alam selalu berubah, yang tidak pernah berubah di alam ini adalah perubahan itu sendiri. Kita guru-guru tidak lagi duduk manis menunggu perubahan yang disodorkan oleh pembuat kebijakan pendidikan (diknas, dinas, kepsek) tetapi secara mandiri mengembangkan kompetensi dinamis salah satunya tidak ambivalen dengan internet.
Fisika yang merupakan salah satu basic science yang akan mendukung perkembangan dan pertumbuhan iptek masa depan. Website fisika di internet memiliki jumlah yang sangat besar. Mesin pencari (search engine) Google, misalnya, menampilkan jumlah di atas 1800000 halaman (homepage) yang terkait dengan kata kunci physics. Besarnya jumlah halaman ini tidak akan berguna jika guru fisika dan siswa tidak memanfaatkannya.
Pembelajaran fisika dengan media internet sangat mendukung pendekatan konstruktivisme, yang menitikberatkan guru sebagai fasilitator. Tujuan utama pembelajaran fisika dengan media internet adalah:
1. Membuat suasana pembelajaran menjadi menarik bahkan mungkin interaktif.
2. memungkinkan guru untuk membuat whiteboard interaktif dengan mengakses materi ajar fisika dan ditayangkan melalui proyektor.
3. Membuat contoh-contoh nyata fisika (fisika kehidupan sehari-hari).
4. Memudahkan pembelajaran jarak jauh (misalnya waktu ada prakerin di SMK).
Kontak belajar antara guru dan siswa potensial lebih luang waktunya bahkan di luar jam belajar resmi di sekolah, hal itu dimungkinkan dengan adanya chatting, millis, komentar kunjungan, atau yang lain, yang lebih berkualitas secara visual dari pada sekedar sms atau lewat telpon.